Aug 9, 2012

140111 Seklumit Cerita Anak Pengepul Barang-barang Bekas


Aku mau cerita sedikit tentang bisnis ini niey, biar punya kenangan, apalagi dah mau meninggalkan bisnis ini, hiks.... ***kenapa jadi sedih??***

Dari aku kecil dah ga asing lagi sama yang namanya barang-barang bekas yang bisa didaur ulang, yang kotor & mengeluarkan bau yang aduhai. Sama pemulung-pemulung juga dah biasa. Waktu kecil aku ngerasa malu, soalnya sering banget diledekin anaknya tukang beling yang identik jauh dari bersih. Tapi seiring berjalannya waktu, umur juga makin nambah, rasa malu itu ilang, malah jadi bangga. Walaupun pengepul barang bekas, tapi beneran bisnis, halal, berprospek dapet untung yang cihuy, & turut membantu proses daur ulang yang berarti turut menyelamatkan bumi ini dari sampah-sampah.

Banyak orang yang mengakui bisnis ini menjanjikan, asal manajemennya baik. Banyak banget pengepul barang bekas yang kolaps gara-gara manajemennya ga baik, modalnya abis entah kemana (pengeluaran lebih pasak dari tiang), anak buah (pemulung-pemulung) banyak yang ga kebayar, atau tergoda sama wanita lain, hihihihi.... Pemilik lapak barang bekas pada umumnya adalah laki-laki, yang perempuan baru ibuku aja sepengetahuan aku yaaa....... Selain itu pengeluaran pribadi yang ga kekontrol, untungnya berapa, pengeluaran pribadinya lebih banyak, ini juga memicu mereka gulung tikar.

Menurut pengamatan aku (gaya banget) pengepul barang bekas beli barang dari :
1. Pemulung-pemulung yang ikut pengepul barang-barang bekas, mereka kerjanya ngorek tempat sampah, bawa ganco, karung / keranjang, gerobak.
2. Tukang Abu, sistem mereka beli barang bekas dari warga, terus dijual deh, pengepul barang bekas harus modalin mereka dulu biar bisa beli barang bekas. Sambil keliling mencari warga yang mau menjual barang bekasnya para tukang abu ini bawa abu di gerobaknya. Makanya mereka teriak "bu....abu....aki......besi......, dll", kalau sekarang c dah jarang banget yang bawa abu.
3. Dari orang lewat, dari warga atau siapa pun itu yang datang langsung ke lapak untuk ngejual barang bekas yang mereka bawa,

Apa aja yang diperjualbelikan? Banyak, segala sesuatu yang bisa didaur ulang seperti : koran, majalah, kertas, besi, plastik yang kayak ember (bukan kantong kresek ya, kalau di jakarta jarang lapak yang nerima kantong kresek), logam (tembaga, kuningan, almunium, tebel, babet, dll), aki, botol beling. Banyak khan???

Aku bisa ngerasain keuntungan yang ga mungkin dirasain sama mereka yang profesi orang tuanya lebih berkelas. Aku bisa baca majalah, tabloid, koran secara gratis, meskipun edisinya dah ga baru lagi, tapi mayan lah. Kalau lagi dapet tugas kliping dari sekolah, waaaa paling tenang, soalnya yang namanya koran khan banyak di rumah, hampir semua jenis koran ada. Aku juga sering dapet buku-buku pelajaran yang bermanfaat banget pas sekolah, secara kalau beli khan lumayan banget, apalagi statusnya sebagai buku tambahan.

Intinya jadi anak pengepul barang-barang bekas harus disyukuri, banyak keberuntungan di sana. Berkat barang-barang bekas, aku bisa sekolah, jadi sarjana kayak sekarang.
Ceritanya sekian dulu, kapan-kapan disambung lagi. Yang mau terjun ke bisnis ini monggo.... jangan ragu, asal bisa manage, harga bersaing, & mau capek sendiri pasti untung. Yang mau tanya-tanya boleh, selama aku bisa jawab, aku jawab.

0 comments:

Post a Comment

 

Copyright © 2008 Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez | Blog Templates created by Web Hosting Men