Semua anak pasti bilang ibunya yang paling hebat? Benar? Pasti lah.....
Begitu juga aku, ibuku adalah ibu yang paling hebat sedunia :)
Kenapa aku bisa bilang begitu?
Sejak aku kelas 3 SMP bapak pergi karena wanita lain :(
Dan semenjak itu pula, kami (ibu, aku, adek) hidup tanpa bantuan finansial dari seorang bapak. Terus dari mana aku bisa hidup, sekolah?
Ibu yang selalu berusaha supaya bisa tetap makan, dengan apa pun itu. Beliau berusaha siang dan malam untuk menghidupi kedua anak perempuannya. Ibuku bukan wanita karier yang pergi naik mobil, ke kantor pake blazer yang elegan, berpendidikan tinggi yang bisa membaca & menulis dengan lancar. Ibuku hanya wanita biasa yang hanya mengenyam pendidikan kurang dari dua tahun. Yang hidup susah dari kecil hanya untuk makan. Dari kecil Ibuku udah kerja untuk membantu keuangan keluarga. Cari kayu di hutan, jualan (jagung, beras, sembako), jadi pembantu, jadi pelayan di toko, semua dijalanin. Dan profesi dia yang sekarang (paling lama dijalani) adalah jadi pengepul barang-barang bekas yang akan didaur ulang (besi, kertas, kardus, botol, beling, koran, majalah, tembaga, almunium, kuningan, plastik seperti ember, dan benda apapun yang masih bisa didaur ulang).
Ibuku bekerja tanpa kenal lelah, jangan dikira kerjaanya duduk di kursi yang nyaman, di depan laptop atau komputer canggih. Kerja yang dijalanin sangat berat untuk ukuran wanita. Dia bangun sekitar jam 4 pagi untuk nyiapain bekal anaknya ini (aku ). Selesai masak mulai kerja deh, pakaian dinasnya celana pendek + kaos. Biasanya Ibu :
- bersihin gelas air mineral (gelas air mineral khan ada tutupnya yang kayak wrap gitu, itu dibersihin pake cutter satu per satu). Gelasnya ada yang bersih, ada juga yang kotor dan baunya ga ketulungan. Ibuku dengan sabar melakukan pekerjaan itu.
- milihin plastik per jenisnya : jenis plastik to banyak banget (aku ga hafal), Pokoknya semua yang berbahan plastik ada (kantong plasatik kresek ga termasuk)
- jahit karung --> Untuk nampung plastik butuh karung super besar, biasanya dibuat dari 4 buah karung bekas beras
- masukin botol ke dalam karung
- beresin besi-besi
- beresin kardus, kertas, koran
- menimbang barang-barang yang akan dijual sama pemulung atau siapa pun yang jual barang ke rumah
- kalau ada yang jual barang ke rumah, minta diambil barangnya, ibuku bakal ngambil barang-barang tersebut pakai gerobak (dia kuat lho narik gerobak dengan berat hampir 3 kwintal / 300 kg)
- dan masih banyak lagi pekerjaan berat lainnya yang dikerjain sama Ibu
Biasanya Ibu selesai kerja maghrib, habis shalat maghrib nonton TV dah.... Meskipun yang ditonton sinetron, gpp lah buat refreshing Ibu. Jam 9an baru Ibu tidur bangunnya jam 4 pagi lagi besoknya. Kalau lagi banyak kerjaan tidurnya jam 11an. Kalau hari libur biasanya bangun lebih siang, soalnya ga masak buat bekal anaknya ini.
Ibuku emang ga pernah mengenyam pendidikan tinggi, dia cuma bisa nulis angka dengan tingkat kebagusan yang ala kadarnya, dia pintar menghitung, dan bikin perhitungan untuk usahanya. Ibu kalau jumlahin angka dari depan, ga kayak kita yang menjumlah angka dari depan. Orang-orang yang tahu cara ibu menghitung pasti terheran-heran, (Kalau mau membuktikan silahkan datang ke rumah).
Semenjak ditinggal bapak ibu berusaha ngelanjutin usaha yang sudah dirintis sebelumnya ini dengan modal awal Rp 3.000.000. Beban pengeluarannya amat sangat banyak, makan sehari-hari, bayar pekerja yang bantu di rumah, sekolah aku + adek, ongkos, nyicil utang, dll. Dari uang Rp 3.000.000 itu entah bagaimana ibu mengelola bisa berlangsung usaha itu sampai sekarang, bisa membuat aku jadi sarjana ekonomi, meluluskan adik dari SMA, dan sekarang mau kuliah (mohon doanya semoga si adek bisa kuliah di PNJ, seperti yang dia mau).
Ibuku ga pernah belajar ilmu manajemen lho, dia benar-benar pintar mengelola uang dan usaha dari sananya dan belajar dari pengalaman sehari-hari. Aku aja yang katanya udah Sarjana gini belum tentu bisa kayak Ibu. Ibuku emang yang paling hebat deh. Meskipun ga ngerti baca tulis tapi sangat menjunjung tinggi sopan santun dan rasa kemanusiaan. Pengertian sama anak-anaknya meskipun beda zaman, tapi Ibu berusaha untuk memahami dunia anak-anaknya. Selain berusaha menjadi Ibu yang baik, dia juga berusaha untuk jadi Bapak, meskipun itu terasa ga mungkin.
Aku bangga banget sama ibu.... Semoga aku bisa membalas semua jasa-jasanya untuk hidupku, semoga aku menjadi anak yang berbakti dan bisa membahagiakan dia, Amin
0 comments:
Post a Comment