Mar 19, 2022

Berdamai Dengan Diri Sendiri


 Assalammualaikum,

Ketika kepala rasanya penuh dan butuh dikeluarkan, mata pun masih bersahabat, mari kita curhat, hehehe

Sebenarnya pengen curhat di blog baru, tapi entah kenapa ndak bisa ketemu di search engine, lalu ku baru tahu, ternyata ada juga yang pakai foto di blog ini buat blognya, alhamdulillah mereka menyebutkan sumber fotonya, jadi bahagia gitu dan semangat curhat posting di sini, hehehe 

Jadi aku tuh merasa insecure sendiri gitu, koq rasanya aku ndak produktif yaa, koq makin membulat gini yaa, koq hidup gini-gini aja, koq aku lebih banyak scroll medsos orang yaa, koq ibadah gini-gini aja, semua terasa serba so so alias biasa saja, perasaan orang lain produktif banget yaa. Yaa memang sih, ketika orang lain bisa melakukan sesuatu apa pun itu, aku belum tentu bisa, begitu pula sebaliknya. Lalu berpikir "keadaannya begini aja yaa karena ada banyak keterbatasan dalam diri ini terutama dari segi waktu". Menjadi seorang ibu bekerja dengan dua anak yang usianya tidak terpaut jauh, rasanya masih waras saja sudah alhamdulillah. Apakah aku harus menuntut diri ini lebih keras lagi? Hahaha, memang terlihat cemen sih, tapi yaa sudah lah, ku berusaha berdamai dengan diri sendiri terutama untuk masa-masa yang telah terlewati. Sekarang? Yaa mari live in the moment guys.

Namanya juga ibu-ibu kan yaa tidak seluang yang masih gadis atau belum beranak pinak, jadi ku berusaha memaklumi diriku sendiri. Tentu banyak peran yang harus dijalani, sebagai ibu, istri, anak, pegawai dan diri sendiri tentunya. Buat aku sekarang waktu 24 jam terasa kurang dan kondisi badan yang cepat lelah jadi harus banyak cukup tidur jadi membatasi aku dalam melakukan banyak hal. Yaa sudah kunikmati saja dan lakukan yang terbaik. Ndak perlu insecure lagi, ndak perlu membandingkan diri dengan orang lain, apa yang aku lakukan hari ini telah kulakukan dengan baik, kuberikan yang terbaik yang aku bisa, jika masih kurang, akan kuperbaiki besok semampuku, yang penting aku berproses.

Biar ndak ambyar ku mulai buat to do list lagi, coba fokus menyelesaikan satu-persatu bukan nyambi supaya hasilnya maksimal. Selain itu juga harus mengurangi scroll medsos atau ecommerce, bukan ndak boleh sih, ku kan juga butuh buat refreshing, akan kusediakan waktu khusus untuk ecommerce, dan sebagai reward untuk bisa sroll medsos. Koq gitu amat yaa kesannya? Yaa gimana, kan aku bukan influencer atau selebgram yang berpenghasilan dari medsos, jadi yaa harus sadar diri dong, kecuali nanti kalau sudah bisa jadi content creator dan bisa berpenghasilan dari medsos, lain persoalan, hehehe

Intinya nggak mau maksain diri sendiri, sadar diri sama kapasitas diri supaya nggak insecure dan stress. Ku kan selalu melakukan yang terbaik semampuku untuk diri sendiri, Allah, keluarga, pekerjaan dan orang sekitar. Sudah larut malam, demikian curhatan saya yang pendek ini, hehehe

Semoga selalu bisa berproses menjadi lebih baik dari hari ke hari. Semmmangat....

»»  Read More...

Jan 6, 2022

Bye 2021 Hello 2022


Assalammualaikum.
2021 sudah berlalu. Yaa sudah yang lalu biarlah berlalu yaa, biarkan menjadi kenangan dan pelajaran untuk menjalani 2022, sok bijak bener yaa padahal ruwet bin mbulet 😁 Daripada stress kan yaa mending dicengirin aja 2021. Ndak bikin resolusi yang heboh juga sih, jadi yaa sudah sellow aja. 2022 mari bikin resolusi yuuk 🤣

Sebenarnya kalau bikin resolusi yaa sama aja sih sama tahun-tahun sebelumnya. Ditulis detil di buku aja. Iyaa masih jadul gitu anaknya, happy aja gitu melihat tulisan tangan sendiri di buku. Intinya mah beberes 😁 banyak yang harus dibenahi, iyaa aku belum berhasil membenahi yang berantakan-berantakan itu. Jadi apa aja yang harus dibenahi :
1. Hubungan diri sendiri dengan Allah
Jujur ku rindu diriku yang dulu, hahaha. Hamil, melahirkan dan urus anak membuat ibadahku kocar-kacir, istiqomah itu mulai luntur. Ini aku yaa ndak tahu yang lain. Iyaa anak kan juga ujian, diuji bisa senantiasa menomorsatukan Rabb kita atau berganti anak atau suami. Ku mau isi mutabaah harian pakai lembar mutabaah yang kemarin-kemarin terbengkalai.
Entah sudah berapa lama mushaf kesayangan tak kusentuh. Ku rindu curhat ke Rabbku di atas sajadah saat masih sunyi. Hafalan? Banyak yang menguap. Yuuk dimulai lagi yuuk. 
2. Keuangan
Ku ingin hidup minimalis, hahaha. Jadi setelah urusan printilan rumah beres ku jadi tahu kan yaa apa aja yang harus ku beli. Dan.... Kalau mau beli sesuatu harus kupikirkan minimal seminggu supaya ndak impulsif seperti di tahun 2021. Terkejut gitu lihat akumulasi belanjaan di market place, hahaha. Target tahun ini daftar haji bertiga. Sudah ndak muluk-muluk.
3. Rumah
Beberes lemari pakaian dan dapur. Berhubung sahabat saya sedang hamil baju-baju new born akan kupilah yang masih layak pakai dan kuserahkan ke YBS. PR lagi adalah baju-baju ku dulu tak begini tapi kini tak cukup lagi (hayoo siapa yg nyanyi?). Galau kalau masalah baju sendiri. Sayang kalau dipindah tangan kan tapi ndak muat, berharap bisa kembali ke berat badan sebelum hamil. Well yang nggak muat akan kupacking dulu biar lemarinya ada space, tapi ndak boleh belanja lagi, ingat no 2 kudu mikir dulu minimal seminggu.
4. Hidup Sehat
Agak ngeri ini sama asupan gula yang masuk ke badan. Pokoknya ku ingin hidup sehat dengan bonus badan ideal bebas gula, kolestrol, asam urat dan zat-zat berbahaya lain serta penyakit. GO sehat lah...
Aku tuh kurang gerak, 2022 ku ingin lincah lagi bagai bola bekel, hahaha. Tanggal 1 Januari beneran nimbang berat badan dong, 60 kg guys. Bagaimana caranya membuang lemak-lemak ini di saat minum air putih saja jadi lemak, hahaha
5. Belajar hal baru
Ku ingin bisa menggambar dan memasak yang enak buat keluarga tersayang, hahaha. Pertama-tama tonton tutorial di youtube aja dulu dan cari info les gambar. Belajar apa pun sih ndak harus menggambar. 

Sudah lah demikian wish me luck,😁
»»  Read More...
 

Copyright © 2008 Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez | Blog Templates created by Web Hosting Men