Seminggu kemarin waktu banjir menyerbu Kota Jakarta tercinta ngilu-ngilu di tulang belakang karena skoliosis makin menjadi. Jangan ditanya rasanya gimana, aduhai pokoknya sampai meringis...ngis...ngis... Terapi dipanasin dan disetrum-setrum hanya berefek sementara saja. Minum obat pereda nyeri ragu. Lalu diputuskan untuk periksa ke dr Joserizal, kebetulan sudah setahun lebih ga diperiksa, takutnya skoliosis yang ada di badan ini tergolong progresif, untuk meyakinkan diri sendiri "I'm fine, I'm health". Dokter yang sebelumnya ga menjelaskan seberapa parah kemiringan tulang belakang ini, jadi penasaran lahh aku, yaaa hitung-hitung mencari "second opinion" gitu. Referensi dr Jose aku dapat dari Grup Mamaks Mpers, dia adalah salah satu relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER C) yang bertugas di daerah konflik seperti Palestina, Afganistan, Irak, Iran, Aceh, Maluku Utara,dll, kalau kata Eka "itu dokter ga takut mati jay".
Dokter Jose berpraktik di Rumah Sakit Siaga Raya, pagi jam 8an aku telfon ke rumah sakit tanya jadwal praktiknya, dia praktik Senin - Sabtu kecuali Rabu. Kemarin aku ke sana hari Kamis jadwal praktiknya jam 15.00 - 18.00, untuk hari lainnya aku ga tanya jamnya. Meskipun sudah daftar lewat telefon nomor antrian tetap berdasarkan kedatangan di rumah sakit. Aku didaftarin sama adik jam 15.00 baru masuk ke poli jam 17.00, urutan 11, dan entah ada berapa nomor lagi setelah aku. Mantabs bingits nunggunya, pasiennya banyak ga pandang usia, dari anak-anak sampai lansia.
Giliran aku pun tiba, masuk ke dalam poli, disapa dan ditanya "apa keluhannya?"
"Skoliosis dok"
"Taruh tasnya dan berdiri di dekat pintu"
Aku jalan dan berdiri di tempat yang dimaksud.
"Ok.... sekarang rukuk dengan tangan ke depan"
Aku lakuin gerakan yang diminta, untuk penderita skoliosis akan nampak tonjolan di punggung ketika melakulan gerakan rukuk. Ketika berdiri tegak pun terlihat posisi salah satu bahu lebih tinggi.
"Kamu rontgen dulu, kita lihat gimana posisi tulangnya"
Selesai foto tulang belakang dan hasilnya diamati, dokter bilang "ini tergolong skoliosis ringan. Tidak perlu minum obat yaa, cukup minum susu dan berenang dengan rutin selama 30 menit. Gaya bebas dan gaya punggung yaaa"
"Iyaa dok tapi tulang ekor saya sakit dok. Gaya punggung belum bisa, hehehe" alhamdulillah.... lega....ga separah yang dipikirkan ^.^
"Coba berenang dulu, kalau masih sakit datang lagi ke sini. Kita observasi tulang panggul ke bawah. Kontrol secara rutin yaa, 6 bulan sekali. Untuk berenang gaya punggung itu gampang, telinga harus di dalam air, kaki dibuka, tarik nafas tahan di perut, kamu bisa ngambang sendiri itu."
"Gitu yaa dok? (Manggut-manggut). Ini saya boleh pakai tas ransel ga sihh dok?"
"Jangan bawa beban yang berat. Lebih bagus kamu pakai tas seperti pilot-pilot itu, didorong"
"Yahh dok saya naik kereta masak pakai tas macam itu dok?"
"Yaa ga papa kamu yang mulai. Jangan pakai sepatu berhak tinggi yaaa"
Aku pun manggut-manggut. Kurang lebih itu percakapan aku sama dr. Jose. Pulang lah saya dengan riang gembira, ga perlu terlalu khawatir dengan skoliosis ini, hadapi aja, rajin berenang dan minum susu, sesuai anjuran dokter. Mohon doanya yaaa temans...
.
.
.
Rumah Sakit Siaga Raya
Jl. Siaga Raya Kav. 4-8 Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Telp. 7972750
Facebook : Rumah Sakit Siaga Raya
Biaya per Februari 2015
Pendaftaran : Rp 30.000
Kartu Berobat & Status Rekam Medis : Rp 20.000
Konsultasi dokter : Rp 345 000
Rontgen : Rp 293.500 (2 kali foto)
Dokter Jose berpraktik di Rumah Sakit Siaga Raya, pagi jam 8an aku telfon ke rumah sakit tanya jadwal praktiknya, dia praktik Senin - Sabtu kecuali Rabu. Kemarin aku ke sana hari Kamis jadwal praktiknya jam 15.00 - 18.00, untuk hari lainnya aku ga tanya jamnya. Meskipun sudah daftar lewat telefon nomor antrian tetap berdasarkan kedatangan di rumah sakit. Aku didaftarin sama adik jam 15.00 baru masuk ke poli jam 17.00, urutan 11, dan entah ada berapa nomor lagi setelah aku. Mantabs bingits nunggunya, pasiennya banyak ga pandang usia, dari anak-anak sampai lansia.
Giliran aku pun tiba, masuk ke dalam poli, disapa dan ditanya "apa keluhannya?"
"Skoliosis dok"
"Taruh tasnya dan berdiri di dekat pintu"
Aku jalan dan berdiri di tempat yang dimaksud.
"Ok.... sekarang rukuk dengan tangan ke depan"
Aku lakuin gerakan yang diminta, untuk penderita skoliosis akan nampak tonjolan di punggung ketika melakulan gerakan rukuk. Ketika berdiri tegak pun terlihat posisi salah satu bahu lebih tinggi.
"Kamu rontgen dulu, kita lihat gimana posisi tulangnya"
Selesai foto tulang belakang dan hasilnya diamati, dokter bilang "ini tergolong skoliosis ringan. Tidak perlu minum obat yaa, cukup minum susu dan berenang dengan rutin selama 30 menit. Gaya bebas dan gaya punggung yaaa"
"Iyaa dok tapi tulang ekor saya sakit dok. Gaya punggung belum bisa, hehehe" alhamdulillah.... lega....ga separah yang dipikirkan ^.^
"Coba berenang dulu, kalau masih sakit datang lagi ke sini. Kita observasi tulang panggul ke bawah. Kontrol secara rutin yaa, 6 bulan sekali. Untuk berenang gaya punggung itu gampang, telinga harus di dalam air, kaki dibuka, tarik nafas tahan di perut, kamu bisa ngambang sendiri itu."
"Gitu yaa dok? (Manggut-manggut). Ini saya boleh pakai tas ransel ga sihh dok?"
"Jangan bawa beban yang berat. Lebih bagus kamu pakai tas seperti pilot-pilot itu, didorong"
"Yahh dok saya naik kereta masak pakai tas macam itu dok?"
"Yaa ga papa kamu yang mulai. Jangan pakai sepatu berhak tinggi yaaa"
Aku pun manggut-manggut. Kurang lebih itu percakapan aku sama dr. Jose. Pulang lah saya dengan riang gembira, ga perlu terlalu khawatir dengan skoliosis ini, hadapi aja, rajin berenang dan minum susu, sesuai anjuran dokter. Mohon doanya yaaa temans...
.
.
.
Rumah Sakit Siaga Raya
Jl. Siaga Raya Kav. 4-8 Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Telp. 7972750
Facebook : Rumah Sakit Siaga Raya
Biaya per Februari 2015
Pendaftaran : Rp 30.000
Kartu Berobat & Status Rekam Medis : Rp 20.000
Konsultasi dokter : Rp 345 000
Rontgen : Rp 293.500 (2 kali foto)