Oct 23, 2016

Nonton The Accountant


Assalammualaikum.......

Ini bukan review cuma cerita saya waktu nonton dan sedikit pendapat saya tentang film ini ^.^

Akhirnya nonton juga film "The Accountant" ini, setelah beberapa kali gagal nonton. Rencana awal nonton hari Selasa di Djakarta XXI sama Rifky, tapi apa daya yaa pas mau beli tiket kursi yang tersisa cuma deretan paling depan, jadinya skip dulu. Ga nyangka juga bakalan sepenuh itu, soalnya kan hari kerja dan filmnya memang baru main, kebetulan di Djakarta XXI ga bisa dibeli pake Mtix, jadi yaa sudah lah bukan rejeki.

Lalu coba cari partner lain buat nonton, kepikiran lah Ima, my roomate,  dia mau sepakat nonton hari Jum'at. Tapi karena ada kejadian luar biasa yang mana kemungkinan hari Jum'at ga bisa pulang on time dibatalin lagi deh rencananya, coba dimajuin Kamis, Ima ga bisa, nekat pengen nonton di Depok aja, ehhhh belum main, hehehehe. Tapi alhamdulillah Jum'at bisa juga nonton sama Ima, barang yang ditunggu-tunggu kedatangannya tepat 16.30 selesai diangkut ke tempat yang aman, jadi aku bisa ninggalin kantor tepat waktu ^.^

Janjian sama Ima nonton di Metropole, bisa dibeli pakai Mtix jadi ga takut keabisan tiket lagi dan lokasinya dekat stasiun, kita pilih yang abis maghrib 18.10. Ima dari jam 5 sore udah sampai, aku yang kesusahan cari gojeg baru sampai 30 kemudian, maapkeun ga bermaksud ngaret..... Di sana ketemu sama Timmy dan istrinya, bisa sebelahan gitu lho duduknya, dulu sekantor, sekarang pindah ke dinas lain, sayang kemarin lupa ga foto. 

Harapannya nonton film ini itu bisa tahu keseharian seorang akuntan, nama pun aku kuliah jurusan akuntansi yang passion-nya pengen kerja sebagai auditor atau akuntan dalam arti yang sebenarnya. Bahkan salah satu mimpi terpendamku adalah bikin cerita tentang akuntan/auditor dan itu aku tulis di form pengajuan beasiswa yang disponsori General Electric, cuma sayangnya gagal semua, hehehehe. 

Okay balik ke film..... (Ga banyak juga sihh yang bisa diceritain ^.^)
Menurut aku yaa judul The Accountant itu ga menggambarkan isi film, intinya mahh lebih ke autis dan tembak-tembakan dalam rangka bunuh-membunuh. Iyess ga sesuai dengan ekspektasi, padahal kebayang itu si Ben Affleck dengan kemampuan accounting-nya bisa memecahkan kasus-kasus yang sulit dipecahkan polisi. Tapi secara umum filmnya bagus koq, penuh teka-teki, ga gampang ketebak alur ceritanya. 

Jadi si Christian Wolff (Ben Affleck) ini adalah seorang ahli matematika yang entah bagaimana di film ga diceritain bagaimana dia bisa jadi akuntan, awalnya dia jadi tentara gitu, karena ada kejadian waktu ibunya meninggal dia di penjara. dan di  penjara ini dia belajar mengenai keuangan (mungkin juga akuntansi) dari temannya Francis sewaktu di penjara. Wolff ini mengidap autisme, pernah dengar kan kalau manusia dengan autis memiliki potensi yang luar biasa, begitu juga dengan si Wolff ini. Hebat lahhh dia kemampuan matematika dan menembaknya, fokusnya terhadap sesuatu luar biasa, tembakannya ga ada yang meleset. Kekurangan dia adalah cenderung dingin terhadap orang lain, dia ga bisa bersosialisasi dengan baik, jadi yaa gitu dia hidup sendiri. Pesan utama yang aku tangkap sihh lebih dari sisi autismenya. Ini kan film thriller, penggugah jiwa itu, jadi yaa baik-baik lah sama anak/teman kita yang autisme, pahami dia lebih dibanding yang normal, hehehehe

Suatu hari Wolff diminta untuk menginvestigasi catatan keuangan perusahaan robot, dimana diduga terdapat kebocoran dana ke orang tertentu. Mulai bekerja lah dia, ditunjukkanlah kemampuannya terhadap angka dalam waktu semalam. Sebelum dia berhasil menyelesaikan pekerjaannya, pemilik perusahaan menghentikan proses investigasi dan pada akhirnya membuatnya terjebak dalam kasus pembunuhan yang mempertemukannya dengan adiknya. 

Segitu aja cerita dari aku, yang penasaran monggo ditonton filmnya, hehehe
Salam
.
.
.
Poedjie


»»  Read More...

Oct 18, 2016

Berat Badan


Assalammualaikum,
Sudah pertengahan Oktober, yang ketar-ketir sama pekerjaan yang numpuk dan deadline seperti aku, "cung" tunjuk tangan, kita senasib, atau yang bahagia karena ingin waktu cepat berlalu monggo aku ditulari supaya bahagia juga dengan berlalunya waktu, hehehe

Kembali ke judul "Berat Badan".....
Hei...hei...ada apa gerangan dengan berat badan? Ini lho berat badanku naik sampai melampaui angka 50, tepatnya 51, uuuwoooowww, ngerasain juga cuy yang namanya minum air putih aja jadi lemak, hahaha. Perasaan yahhh (kamu sihhh main perasaan) dulu naikin berat badan itu amat sangat sulit sekali, selalu mentok di angka 44, lha sekarang koq sudah 51, huhuhu. Sebenernya gpp juga sihh berat badan naik, tapi tolong yaa ini perut dan pipi jangan paling "maju ke depan" macam punya lambung masing-masing, hiks.

Kalau dulu ga pernah pusing sama berat badan dan asupan makanan, sekarang harus diatur nihh biar berat badan yang sekarang bisa bertahan di angka ini, ga perlu naik lagi, kalau bisa diturunin lagi. Bukan apa-apa, kasihan tulang belakang ini, bengkok karena skoliosis, dan harus dibebani sama berat badan berlebih. Kan jadi mikir yaaa ini kenapa yaa bisa naik-naik terus ke puncak gunung berst badannya? Lalu merenung lahh sedikit, sepertinya aku jalannin food combining dengan setengah hati, yang mana memang iseng-iseng aja sih, hehehe.

Food Combining itu apa, monggo digoogling yaa, kalau aku yang jelasin takut salah, soale bukan pakar, lebih baik ke sumber aslinya aja. Sarapan buah sihh ok-ok aja, nama pun aku chodot, pecinta buah-buahan, masalahe kalau sebelum jam 12 lapar dan ga ada buah yang bisa dikunyah, larinya ke apa pun yang bisa dikunyah, hehehe. Lalu menu makannya masih serampangan, keseringan karbo + protein, namanya juga beli dan sering tergoda, yaa sudah lah menyerah, mau gimana lagi. Selain itu ngemilnya juga gila-gilaan sihhh dan olahraganya bener-bener ga teratur, lumrah lahh kalau jarum timbangan terus bergerak ke kanan. 

Entah kenapa yaa hampir semua perempuan yang aku kenal sekarang ini keluhannya "haduh gw gendut, mau diet ahhh, biar kurus" mau ga mau sihhh ini berat badan harus dikendalikan untuk kembali ke jalan yang benar, bukan kurus tujuannya, tapi badan yang sehat dan bugar, jauh dari segala macam penyakit, perut ga buncit, pipi chubby yaa sudah lah diterima dengan lapang dada. 

Mari bulatkan tekad dan lakukan gaya hidup sehat, olahraga yang teratur. Bismillah.....
.
.
.
Wassalam
Poedjie
»»  Read More...

Oct 2, 2016

BetterMe 2 Pergunakan Gadget (Hand Phone) Seperlunya


Assalammualaikum,

Saat jam segini masih di depan laptop dan ga kepingin nyicil pekerjaan untuk besok, lagu-lagu Leona Lewis mengalun indah di telinga pikiran melayang jauh, jauh entah kemana, hehehe...... Dan yang terpikir adalah "waktu" Merasa ga sihhh waktu terasa cepat sekali berlalu, perasaan baru kemarin hari Jum'at, liburan hari Sabtu ke Book Fair, Minggu menikmati leyeh-leyeh di rumah, malam pun menjelang dan akhirnya tersadar besok hari Senin, rasanya mau teriak kan yaa "I want more holiday", tapi yaa sudah jalanin aja hari Senin besok, bismillah semua pekerjaan dimudahkan, dikarunia rizki yang halal dan melimpah, aamiin....

Lalu....lalu.....aku tersadar dong, ini udah bulan Oktober cyin..... perasaan (situ pakai perasaan sihh :P ) baru kemarin puasa, lebaran di bulan Juni koq sekarang udah Oktober aja gitu. Damn.... time beat so fast I didn't feel the beat :(. Lalu muncul pertanyaan "Jadi selama ini gw ngapain aja? Waktu yang sebenarnya lama kenapa terasa sekejap?" Dan kerjaan gw deadline semua ini, 2 bulan menjelang Desember, hiks..... Terus tetiba ingat pernah baca postingannya Febrianti Almeera tentang puasa gadget, dimana dia merasa diperbudak gitu sama yang namanya gadget/hand phone. I feel too.....

Hidup berasa ga tenang kalau ga bawa hand phone, ketika hand phone dalam genggaman apa yang dilakuin? Yups hampir sepanjang waktu cek media sosial (facebook, twitter, path, instagram, etc), atau chatting by WA, BBM, Line,etc. Ngerasain sihhh waktuku tersita untuk hal-hal ini, jadi ga fokus ngerjain sesuatu, dan mungkin karena ga fokus itu to do list yang sudah disusun rapi jadi terbengkalai (alasan aja ini mahh, situ kan pemalas, hahaha). Aku bukan orang yang selalu update aktivitas ke sosial media,  entah yaa gatal aja sering-sering ngecek sosial media, padahal isinya yaa masih itu-itu aja belum ada update yang berarti. Intinya sihhh aku pengen meggunakan gadget seperlunya aja pada waktu tertentu aja, supaya hidup ini lebih berkualitas dan fokus sama apa yang sedang dikerjakan.  

Okay bulan Oktober ini mari kita "puasa gadget", puasa sosial media, waktunya dibatasi sehari cuma sejam, kalau untuk komunikasi yaa disesuaikan aja, tapi jangan sampai benda itu menguasaimu djie, hehehehe. Doakan aku.......
.
.
.
Salam 
Poedjie
»»  Read More...

Frydate with Ima


Assalammualaikum,

Jum'at kemarin janjian sama Ima di Kokas buat makan ramen. Awalnya sihh aku tanya "Ma ga mau nonton Sully" jawabnya "Mau sihh Jay, tapi gw mau ke Kokas, mau ke Daiso, makan ramen, makan takoyaki, makan kue first love, makan ek krim" Ternyata si Ima ini sendirian aja ke mall, akunya mau ikutan, hahaha, jadilah janjian. Dari kantor 16.45 langsung order gojek dan meluncur ke Kokas. Ima sampai duluan, ketemu di Daiso. Barang-barang di Daiso lucu-lucu yaa, rasanya pengen dibawa pulang semua ke rumah, alhamdulillah aku ga kalap, hahahaha. Dari Daiso aku shalat, Ima makan takoyaki keju. Senengnya di Kokas itu mushalanya lumayan besar, bersih, dan bacaannya imamnya merdu. Selesai shalat makan ramen, yeayyy my favorite food ^.^
Aku order ramen ukuran kecil dan lagi-lagi pilihan yang tepat, pas porsinya untuk perut aku. 
Ramen Ikkudo's Tori Kara 
Dari ramen lanjut ke es krim, kita ke Shirokuma, karena pilihan es krimnya dominan rasa matcha, kita cuma order 1 porsi aja untuk berdua dan ndelalahnya rasanya kurang sesuai sama lidah kita, 1 porsi aja ga habis lho.....
Fruit Parfaid Shirokuma
Hejo....Hejo
Teman-teman saya bilang warna batik ini bagus, benarkah?


Dari Shirokuma kita jalan tanpa tujuan, putar-putar aja, hehehe. Terus nemu Grapari, ingat mau ganti kartu 4G, siangnya dari Bhinneka mau mampir Grapari malas, ehhh nemu di sini, rejeki anak sholehah kan namanya. Aku antri di mesin otomatis sekitar 3 orang di depan aku, jadi prosesnya ga lama, sekitar 10 menitan udah jadi kartunya.
Yeayyy Kartu 4G
Dari awal Ima pengen banget Mille Crepe untuk dibawa pulang, aku pun jadi ikutan beli (iyaa aku pengenan.....). Aku coba yang original/French Vanila seharga Rp 35.000, dan rasanya enak.....  Crepenya lembut tipis-tipis gitu, creamnya ga bikin eneg. Aku mau balik lagi coba rasa yang lain. 
Mille Crepe by First Love
Besok kemana lagi kita ma?
.
.
.
Salam
Poedjie
»»  Read More...

Sabtu Bersama Evi : Book Fair, Joni Steak, Shalat di Istiqlal



Assalammualaikum,

Hai...hai... 
Jum'at malam Evi sahabat saya semasa SMA WA yang intinya hari Sabtu, tanggal 1 Oktober ngajak pergi ke suatu tempat untuk stress release, berhubung saya ga ada acara dan senang-senang aja diajak jalan, aku jawab "OK, terserah kemana gw ikut aja", mungkin ini jawaban orang yang lebih stress dibanding Evi, hahaha

Bingung mau kemana, si Evi ngajuin opsi dengan bahasa dia "jalan-jalan cerdas ke pameran buku di JCC", karena ke tempat buku kali yaakkk jadi identiknya sama cerdas, hehehe. Saya yang ga tahu info ada pameran manut-manut aja, ternyata memang lagi ada event Indonesia International Book Fair. Sepakat lah kita ke sana, janjian jam 12 di Stasiun Cawang, dan sempat terjadi drama di sana. Saya kan naik kereta, Evi naik mobil, seharusnya saya sampai duluan biar Evi ga perlu nyari tempat parkir, sayanya datang tepat jam 12.00 dan Evi bingung harus muter kemana dulu, dan miss komunikasi perihal jembatan/kolong Stasiun Cawang, hahaha. Tapi akhirnya aku berhasil koq naik ke mobilnya Evi dan meluncur ke JCC. Itu pun pakai lupa pintu masuk JCC mana yaaa, dan kelewat aja dong itu pintu JCC, dengan ragu-ragu masuk lewat Gelora Bung Karno, alhamdulillah sampai juga ke JCC dengan sedikit drama sama abang parkir, hahahaha. Iyaaa kita rempong jadi dikit-dikit drama....

Masuk lah kita ke Assembly Hall, pertama-tama lihat buku-buku terbitan Republika yang didominasi sama buku karya Tere Liye di lobi depan, yang cuma saya tengok aja, mau beli mikir, kapan dibacanya yaa, secara hobi saya membaca sudah menurun drastis dan menguap entah ke mana. Diingat-ingat ada 7 buku belum saya baca di rumah, misinya ke pamaren ini memang bukan buat beli buku sihh, kalau kepengen banget yaaa beli, kalau ga yaa sudah uang saya aman di dompet, hihihi. Kita pun  masuk ke ruang utama dan belok ke booth-nya Mizan dan jadi satu-satunya booth yang paling lama kita datangin. Saya beli bukunya Erikar Lebang, Food Combining & Yoga Mengendalikan Stres dan Buku Pintar IELTS. Nahhh kan buku yang dibeli mencerminkan kondisi saat ini, stress, hahahaha. Siapa tahu kalo dipratikkan bener bisa mengendalikan stress *ngarep. Kalo buku IELTS bukan karena mau kuliah di luar negeri, senenarnya cuma mau belajar buat test Toefl aja sihh, sadar diri kemampuan bahasa inggris pas-pasnya jadi harus belajar, meskipun lebih banyak malasnya.

Selesai di Booth Mizan geser dikit ke Booth buku-buku Korea. Bukan mau belajar bahasa korea, tapi karena tertaris sama buku dengan judul Love Is ini. Kayaknya di Facebook sering muncul gambar-gambar di dalam buku ini dan namanya perempuan baper-baper dikit boleh lahh yaaa pas liat gambar-gambar romantis berseliweran di time line Facebook, apalagi di drama korea W Kang Chul minta Oh Yeon Joo nandai halaman berapa aja yang mau dilakuin, sweet banget kan, hahaha. Kemarin itu pengen beli buku ini, tapi ga dijual, ahhh padahal mau dengan maksud kalau nanti punya suami meskipun ga disuruh tandai, saya sendiri yang nandai dan sodorin yang mau dilakuin, hahahaha #ngayal. Berhubung ga jadi beli foto aja lahh dulu sama bukunya ^.^

Aku bersama Buku Love Is
Terus....terus..... ada gambar Kapten Yoo di booth itu, foto juga dong, hahaha. Ternyata ga cuma saya lho yang foto macam ini, buaanyaakkk. dari booth Korea kita putar sekali untuk lihat-lihat dan keluar arena pameran.


My Saturdate Partner Evi
Lelah putar-putar lapar, Evi pengen coba Joni Steak, meluncur kita Pasar Baru. Seperti biasa menu favorit Wagyu Steak yang 100 gr ajah, tapi kali ini tambah salad sayur, porsi ini pas buat saya, pas kenyangnya.
Secondary Cut Wagyu 100 gr
Salad Sayur
Berhubung dari Joni Steak waktunya sudah dekat sama waktu shalat maghrib kita putuskan shalat di Masjid Istiqlal, kebetulan Evi belum pernah, aku pun udah lama banget shalat di sini, jaman SMP kayaknya diajak sama Bapaknya teman. Kita sempat putar-putar cari pintu masuk masjidnya, jadi pintu masuknya yang di seberang Gereja Katedral, pintu yang lain ditutup. Di depan banyak yang jual kantong plastik buat naruh sendal/sepatu, saran saya ga usah beli, ada penitipan sendalnya koq, pakai nomor juga jadi aman ga ketukar sendal/sepatu kita. Tempat wudhu dan toilentya lumayan jauh jaraknya dari pintu masuk Al Fatah yang kita lewatin. Masjid ini besar banget, harus lari biar ke ruang shalatnya supaya kebagian shalat jamaah, kalau mau shalat di sini pastikan waktu shalatnya masih panjang biar ga terburu-buru.


Demikian Sabtu saya bersama Evi, kita banyak sharing masa-masa SMA dulu dan kerjaan. Yaa kalau dengar kerjaan orang lain setidaknya punya perbandingan lahh, jadi ga down-down sama kondisi kantor. Dan saya ada sahabat-sahabatnya saya akan selalu ada kapan pun saya butuh mereka untuk meluapkan isi kepala dan hati atau sekedar jalan-jalan seperti ini. Sabtu yang menyenangkan bukan?
.
.
.
Salam
Poedjie

»»  Read More...
 

Copyright © 2008 Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez | Blog Templates created by Web Hosting Men