Aug 14, 2013

Ceritanya Ultah Nih...


9 hari yg lalu jatah hidup aku di dunia ini berkurang satu tahun, hihihi
Aku bertambah tua..... :(
Pertambahan usia kali ini lagi ga pengen bikin wish list apa pun, biarkan semuanya mengalir seperti air, tapi tetap mengarah ke satu tujuan. Hari itu dibangunin sahur, pas buka mata Engat adekku bawa kue ini. Dengan mata riyeb-riyeb disuruh tiup lilin, tapi seneng sih, bahagia ada yg mengingat hari kelahiranku. Dapat kado juga dari Engat, sepatu sendal. Heran deh dia kalau ngasih kado ga jauh dari alas kaki. Makasih Engat...... Makasih Ibu.....
Diledekin sama Dewi untuk bukan Mboku jay, hahaha
Siangnya janjian sama Dewi mau buka puasa bersama di rumah Ririn. Karena cuma kita-kita doang, ga perlu ribet-ribet nyiapin menu, cukup bawa pizza dan hop-hop, hehehehe
Dapat kado lagi aku, kerudung warna oranye dari Dewi dan warna pink dari Ririn. Makasih banyak yaaa temans :)

Hari Seninnya pas masuk kantor begaya nih sama Rainbow Cake. Semoga hidup saya berwarna secerah dan seceria Rainbow Cake ini ke depannya, amin.....
Alhamdulillah dapat kado lagi dari Mbak Irma, senang :)
Akhir kata aku ucapkan terimakasih untuk semua doa dan ucapan yg keluarga dan teman2 berikan hari ini baik melalui facebook, WA, sms, telfon, atau ngucapin langsung. Aku terharu....
semoga doanya segera diijabah Allah SWT dan menjadi kebaikan bagi kita semua, serta dibalas dengan pahala yg berlipat oleh Allah....
Love you all *peluk atuk2
»»  Read More...

Aug 13, 2013

Tentang Jodoh Nih :)




Beberapa bulan yg lalu aku ke toko sama sahabat semasa SMA, Evi namanya. Muter sana muter sini tertarik sama bukunya Oki Setiana Dewi yang ini



dan bukunya Febrianti Almeera yang ini


Waktu itu ceritanya malaikat lagi mendatangi seraya berbisik berbisik "Ayo djie beli bukunya, sapa tahu bisa jadi manusia yg lebih baik lagi akhlaknya" hahahahaha
Setelah diskusi sama Evi, dipilihlah buku kedua dengan harapan bisa jadi "Great Muslimah" yg seutuhnya, selain itu buku ini dilengkapi CD lagu gitu, jadi nambah value  itu buku :)

Eniwei baswei aku bukan mau review ini buku, cuma mau menulis ulang salah satu bab yg menurut aku bagus, tentang jodoh saudara-saudara..... hehehehehe
Yuuukkkk mari disimak cyinnnn :)

#PANGERAN SURGA

Di dalam hatiku tertulis harapan terindah

Yang selalu kupinta lirih dalam doaku


Kau mungkin rahasia

Kunanti dalam ketaatan

Kupantaskan diriku di hadap-Nya



Berharap penuh keikhlasan

Kau menjadi Pangeran Surgaku

Kita merajut mimpi dalam pernikahan suci

Kabulkanlah…..


Kuyakin namamu ada dalam masa depanku

Menguji kesabaranku melangkah….. menunggu……..

Di tengah hiruk pikuk kehidupan, ada muslimah-muslimah yg di tengah keramaian justru merasakan kesepian. Mereka para muslimah yg setiap malamnya penuh harapan-harapan kehangatan sanubari, yg tak kunjung terisi. Merekalah muslimah yg dalam sujud dan doanya, menengadahkan tangan ke atas, berbisih lirih kepada Ilahi Rabbi dengan hati tertunduk malu.

“hasbiyallah….. cukuplah Engkau bagiku. Tapi, ya Rabb…. Sesungguhnya Engkau Mahatahu, betapa besar rasa rinduku atas sosok Pangeran Surga, pilihan-Mu. Dialah yg kuharapkan mampu melengkapi separuh keimananku, melesatkan diri dalam perjuangannya denganku, dan membersamaiku dalam perjalanan menuju surge-Mu. Sungguh aku mengharapkannya dalam ketaatanku kepada-Mu.”

Mereka para muslimah yg sedang menanti dalam ketaatan, yg luar biasa pandai menyembunyikan rasa ingin menikahnya dalam kesabaran. Sungguh, sebuah penantian yg sangat mulia dalam memyambut Sang Pengeran Surga terbaik pilihan Allah Swt. Subhanallah.

Meski kerinduan akan pasangan hidup semakin hari semakin menguat, ia tidak sibuk mencari-cari,  melainkan sibuk meningkatkan kualitas diri. Memantaskan di hadapan-Nya, bukan di hadapannya. Hari demi hari ia gunakan untuk tafakur diri, meluruskan segala niat dalam hati hanya karena Ilahi Rabbi.

Sesungguhnya gelisah melanda setiap hari, tapi sabar dan shalat meredam hawa nafsu yg tak terkendali. Syukur Alhamdulillah. Ia sangat yakin Allah Mahatahu kapan terbaik menurut-Nya, dan siapa yg terpantas menurut-Nya. Segala resah insya Allah menuai berkah, hingga tiba hari yg indah. Berserah hanya kepada Allah, memohon ridha bagi kami yg menanti dalam taat.

Ketika sepasang manusia sudah ditakdirkan berjodoh oleh-Nya, tak perlu risau bagaimana mempertemukan mereka, sebab Allah sudah mengaturnya dengan seksama, tanpa cela. Izinkan hanya Allah yg menjadi Sutradara terhebat dalam mempersatukan mereka yg sudah saling menanti sekian lama, dalam ikatan suci bernama pernikahan.

Sebab bila Allah berkehendak, tidak ada yg bisa mengelak. Bila Allah sudah mengizinkan, tak sulit bagi-Nya menyegerakan perjumpaan. Tapi, bila Allah tidak menakdirkan, akan selalu ada jalan untuk memisahkan keuda insan, baik suka ataupun tidak. Demi kebaikan. Ikhlaskan.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui. (QS. Al-Baqarah : 216)”

Sungguh, Allah lebih mengetahui yg kita butuhkan, meski mungkin bukan yg kita inginkan. Janganlah melanggar batas syariat dalam menggapai pernikahan berkah, misal, melalui pacaran. Sebab, tidak mungkin ada pacaran tanpa berkhalwat. Dan berkhalwat antara dua orang bukan mahram itu sama dengan mendekati zina. 

“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji dan suatu jalan yg buruk (QS. Al-Isra :32)

Mustahil mengharapkan keberkahan pernikahan melalui jalan yg tidak Allah sukai. Berhati-hatilah saat cinta menyelusup halus ke dalam hati tanpa disadari, sebelum terikat oleh perjanjian suci, sebab bisa jadi hanyalah tipu daya setan yng mengiming-imingi diri dengan cinta yg belum pasti.
Jangan sampai Allah menahan pertemuan kita dengan Pangeran Surga yg sesunguhnya, sebab hati kita sudah terlanjur tertaut terlebih dahulu kepada ia yg membawa cinta palsu.

Sebetulnya, cinta itu tidak buta, tapi melumpuhkan logika. Dan hanya Allah Pengobat segala rasa, yg masih menunda kehadirannya. Bersabar dalam harap. Maka, bersatulah hanya karena Allah dan berpisahla hanya karena Allah. Semoga Allah memberikan karunia-Nya bagi setiap hamba yg menggantungkan harapan akan pertemuan mulia bernama pernikahan, kepada Allah semata.

Jika sudah terlanjur menjalani cinta yg belum halal, hanya ada dua pilihan halalkan atau putuskan. Adalah wajar bila sebuah perpisahan terasa menyakitkan, itu sangat manusiawi. Tetapi, bila perpisahan tersebut dilakukan karena Allah, itu merupakan sebuah kemuliaan diri yg akan membuka pintu-pintu kesempatan lain bagi sang Pangeran Surga yg sesungguhnya tengah Allah persiapkan untuk membersamai kita, melengkapi kehidupan kita. 

Jagalah hati kita, selayaknya Pangeran Surga yg kita harapkan sedang menjaga hatinya untuk kita. Bayangkan ia yg sedang menantikan pertemuannya dengan kita adalah seorang Pangeran Surga yg sangat mengharapkan Bidadari Surga terbaik, yg mampu menemani langkah demi langkah di sisa kehidupannya menuju surga Allah.

Tegakah kita memberikan ia persembahan diri yg tidak mampu dijaga dengan baik sebelum pertemuan mulia itu berlangsung, sementara Pangeran Surga kita selalu sibuk membenahi diri dalam menyambut pertemuannya dengan kita?

Percayalah, tidak akan ada upaya taat kita yg tidak menuai ridha dan keberkahan dari Allah SWT. Bersabarlah dalam harap, menanti dalam taat, sampai tiba waktu yg tepat, dipertemukannya diri dengan sang Pangeran Surga pilihan terbaik-Nya.

“Aku akan menantimu dalam taat, tidak berharap dipercepat, sebab aku percaya waktu yg tepat akan mengindahkan dunia juga akhirat” #
.
.
.
Aku suka banget sama quote yg aku bold itu :)
Tapi entah kenapa aku kurang suka dengan penggunaan kata "Pangeran Surga", enaknya diganti apa yaaa? Ada ide?


Diambil dari Buku Be a Great Muslimah oleh Febrianti Almeera Hal 102 - 107
»»  Read More...

Selamat Idul Fitri


Assalammualaikum.... Apa kabar temans? Baru nongol lagi nih, bener-bener sok sibuk ampe otak ngehang dan ga punya keinginan untuk ngarang indah di blog ijo ini. Aku malah keseringan bikin status-status di socmed sebelah, hihihi maafkan aku mendua *piss
Mumpung masih momen lebaran, mau ngucapin "Selamat hari Raya Idul Fitri 1434 H, mohon maaf lahir dan batin atas perkataan dan perbuatan khilaf yg menyakiti hati. Semoga kita bisa mencapai fitrah sebagaimana tujuan Ramadhan. Semoga kita dipertemukan kembali dengan Ramadhan tahun depan." Amin....amin....amin....Yaa Robbal alamin...

Gimana libur lebarannya temans? Mudik kah? Atau kayak aku terpaksa menjadi penunggu kota tercintah, menikmati suasana kota yg katanya lengang tapi ternyata ga juga, tetep aja di banyak titik terjadi kemacetan, hihihihi

Gimana timbangan badan, melambung tinggi kah karena 2 hari lebaran? Ibarat kata karena opor dan ketupat rusak diet satu bulan. Tetep jaga kesehatan yaaa, jangan kalab. Kalau kayak aku mahhh gpp kalab, berat badan masih di bawah normal, emang butuh banyak asupan gizi supaya sehat.

Dan tak terasa.... liburnya udah berakhir, harus ngantor lagi, berangkat pagi-pagi buta, bye-bye bangun siang alias mbangkong masih pake mukena. Rutinitas lagi deh, macet lagi deh.... Huaaaa I want more holiday :D

Semangat terus berkarya dan mengukir sejarah di hidup masing-masing :)
»»  Read More...
 

Copyright © 2008 Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez | Blog Templates created by Web Hosting Men