Nov 22, 2012

Drama Of Life


Dua minggu lalu aku berada di titik kulminasi terbawah. Di mana merasa desperate yang amat sangat. Merasa kecewa sama situasi dan kondisi yang ada. Well manusia memang ga bisa adil, cuma Allah yang Maha Adil. Tapi tetep aja yaaa cyinnnn sulit melewatinya. Semua terasa berat :(

Berhubung ga bisa meluapkan dengan misuh-misuh yang tentunya berisi umpatan dan sumpah serapah, alhasil aku mewek aja sebagai pelampiasan. Dimana pada saat itu merasa lega saat bisa meluapkan apa yang ada hati, yesss dengan berat hati dengan cara nangis, parahnya susah berhenti klo udah keluar air matanya. Bener-bener ga bisa ditahan. Sebodo teing yang bilang aku cengeng bak anak kecil. Aku ga peduli mereka bilang apa saat air mata ini menganak sungai. Bukan bermaksud berburuk sangka, namun empati yang diberikan terasa semu, aku ga butuh itu, dan aku percaya mereka ga akan pernah bisa ngerasain apa yang aku rasain. Aku tolak empati itu, they never in my shoes. Tapi akhirnya datengin mereka atuk-atuk dan minta maaph setulus yg aku bisa :).

Pada saat itu memang hanya membutuhkan kesendirian. Setiap ada yang datang, pingin bantuin untuk tegak lagi, aku malah sama sekali ga berdaya dan payah, menahan air mata aja ga sanggup.  Bukan berarti aku ga butuh teman. Hanya belum, satu saat pasti aku akan cerita koq :)
Rasanya bener-bener sakit, sesak di dada. Perang batin pun terus bergejolak. Segala daya dan upaya terasa sia-sia.

Thanks a lot buat buat empat serangkai yang ngebikin aku sadar dan bisa bangkit lagi. Yaaa meskipun pada akhirnya  harus terjatuh kembali. Hey.... Aku jatuh untuk bangkit lagi koq. They bring me a big jar of spirit and warm heart. It means alot for me.
Makasih juga buat rekan-rekan di kantor yang bersimpati dengan situasi ini *maaph ga disebutin atuk-atuk

Makasih banyak buat Pak Tata yang dengan tulus dengerin celotehanku, meladeni ocehanku dengan sabar, bak ngobrol sama anak kecil, dia berusaha ngebikin aku tersenyum lagi. Tak lupa dia juga berbagi pengalaman hidupnya, it makes me better. He's like my dream father :), andai bapakku begitu..... Tapi aku ga menyesal. (Bapak semoga sehat selalu dan ga kurang satu apa pun, maaf anakmu ini belum bisa nengok..)
Aku ga tahu harus membalas apa ke Pak Tata. Ada yang punya ide?
Makasih buat Tia yang udah direpotin untuk nanya kesana kemari. Pokoke luv u all *peluk atuk-atuk

Buat rekan-rekan seperjuangan terimakasih untuk sikap saling menguatkan, dan tentunya terimakasih sangat untuk rekan-rekan yang mewakili memperjuangkan hak-hak kita. Semoga semakin kompak yauwwww... Kalian ruuuuaaaaaarrrrr biaaasaaaaa *pake logat ariel

Semoga ga ada drama-drama "perih" lagi. Setidaknya aku ga seterpuruk kemarin. Yaaa lebih siap menghadapi kenyataan hidup yang pelik. Everything will be ok, sooner or later. Semua hanya masalah waktu.

Cheeers ^_^

2 comments:

 

Copyright © 2008 Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez | Blog Templates created by Web Hosting Men